Sejarah Kertosono
Konon dahulu kala nama Kertosono diambil dari seorang nama pahlawan yang berasal
dari daerah Kuncen Kecamatan Patianrowo. Dulu hidup seseorang yang
bernama Kertosono atau biasa di panggil Mbah Kerto, Beliau adalah
seorang pembabat hutan yang menjadi wilayah Kertosono sekarang. Beliau adalah sosok tokoh yang melakukan babat alas hanya untuk
mempertahankan daerah tersebut dari jajahan bangsa Belanda yang waktu dulu sedang berkuasa. Namun kejadian
bersejarah mulai terjadi ketika pasukan yang di komandani Mbah Kerto
mempertahankan tempat tersebut dari jajahan Belanda yang di kenal dengan
terjadinya perang “Treteg Tosono” yang berada di atas jembatan sungai Brantas. Berikut ini kisah mulanya.
Para tentara Belanda sendiri membangun jembatan sebagai jalur penghubung
sekaligus mempermudah Belanda menjajah tempat tersebut, namun dengan
kegigihan pasukan Mbah Kerto pertumpahan darah pun tak terelakkan. Saksi
bisu dari perang “Treteg Tosono” kini masih gagah berdiri di terjang
waktu dan aliran sungai Brantas meskipun kondisinya tidak memungkinkan
lagi untuk dilalui kendaraan. Coba kita perhatikan kondisi Treteg Tosono
dibawah ini yang saya ambil dari Pak Dhe Google. Cukup mengenaskan
tetapi menyimpan penuh sejarah dan kenangan.
Dahulu, sebelum terselesaikannya jembatan kertosono baru, jembatan ini
digunakan sebagai jalur utama angkutan bis umum yang keluar dari
terminal kertosono menuju ke Surabaya. Sekarang, karena sudah tidak
difungsikan lagi sebagai jalur utama, jembatan ini hanya boleh dilalui
oleh kendaraan roda dua, dan biasanya di waktu bulan Ramadhan atau hari
raya (bodo) banyak penduduk yang sengaja datang ke Treteg Tosono yang
kini disebut sebagai
jembatan lama, tidak hanya sekedar untuk refresing sambil melihat aliran
sungai Brantas, tetapi mereka juga sambil mengingat kembali sejarah
seraya mendoakan arwah para pahlawan
yang gugur ketika perang Treteg Tosono dulu.
Tahukah Anda bahwa di Kecamatan Kertosono tidak mengenal wilayah khusus
yang bernama Kertosono. Berbeda dengan Nganjuk, disana masih ada desa
yang bernama Nganjuk. Di Kecamatan
Kertosono tidak ada tempat yang bernama Kertosono ataupun
desa
Kertosono, di karenakan Kertosono bukanlah nama tempat, kembali lagi ke
sejarah di awal bahwa Kertosono sendiri sendiri adalah nama dari seorang
pahlawan yaitu Mbah Kerto itu sendiri yang berjuang merebut kedaulatan
di daerah jembatan Tosono. Dan nama beliau dahulu,
sekarang, dan yang akan datang akan tetap Abadi untuk selalu dikenang.
Sekarang, makam dari Mbah Kerto tidak berada di Kecamatan Kertosono
melainkan di barat Pondok milik Pak Haji Komari di Desa Pakuncen kecamatan
Patianrowo.
Demikian sekilas informasi tentang Asal-Usul Kertosono. Bagi Anda yang berkunjung di kota Kertosono,
sumber : wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar